Pendidikan dan pelatihan kader bela negara merupakan program Kementerian
Pertahanan (Kemhan) yang diselenggarakan dalam mewujudkan Indonesia yang
berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong sesuai dengan
agenda prioritas “Nawa Cita” pemerintah dilingkungan pekerjaan.
Salah satunya adalah Diklat kader bela negara di lingkungan pekerjaan bagi
pegawai Bank Indonesia yang penyelenggaraannya difasilitasi oleh Badiklat
Kemhan. Pendidikan bela negara Bank
Indonesia dilaksanakan mulai tanggal 26 Februari 2018, pada hari pertama
tersebut kami yang berjumlah 195 Siswa
(peserta bela negara) dibagikan Pakaian Dinas Lapangan (PDL), baju kaos
dalaman, sepatu pdl, tempat minum, pakaian dan sepatu olahraga di gedung BINS
(Bank Indonesia Institut) oleh Pelatih dari kemenhan (TNI AU, AD dan AL).
Sebelum berangkat ke lokasi pendidikan kami dibagi 6 platon lalu kemudian
dilanjutkan pemeriksaan kesehatan agar selama pelaksanaan kegiatan tidak ada
yang drop karena kegiatan disana nantinya sangat padat. Sekira pukul 15.30
tibalah kami di lokasi pendidikan, Pusdiklat bela negara, Rumpin Bogor, Jawa
Barat. Pada saat itu kami langsung turun
dari bus menuju lapangan daaaaaannn “Penyiksaan pertama” dimulai. Hehehe
Pembagian pakaian PDL dan pakaian olahraga |
Olahraga peregangan |
Bayangkan cuyy, belum sempat ambil nafas kami disuruh berlari kelapangan,
tiarap lalu push up. Dalam hatiku Ya Allah ini cobaan apa sih... Dan benar
sj abis itu kami disuruh berjalan sejauh
kurang lebih 3 km dibawah hamparan hujan untuk sampai di barak, tapi seru sih
gak terasa sampai di tempat tujuan krn jalannya bareng2. Pada saat sampai di
barak ternyata tempatnya diluar ekspektasi saya. Awalnya saya kepikiran
tempatnya kumuh, tidur didalam tenda, becek, wc terbatas ternyata gak gaesss,
senangnya hatiku ketika sampai disana melihat ruangan tempat tidurnya
dilengkapi ac, kasur dan selimut masing2 yang dilengkapi juga lemari untuk
pakaian kita. Hanya saja kecewaku datang seketika pada saat masuk dalam Wcnya
yang banyak tapi airnya gak ngalir.. Hufft hari pertama gak mandi.. botto
(bahasa Makassar).
Kondisi ruang barak |
Banyak kegiatan pada malam pertama di rumpin, seperti games dan
arahan-arahan untuk hari esok. Sekitar pukul 00.00 kami tidur di tempat
masing-masing. Ini adalah waktu yang paling cepat biasanya tidur jam 02.00 dan
harus bangun paling lambat jam 04.00 untuk persiapan shalat subuh dan senam
pagi. Selama mengikuti kegiatan bela negara jangan takut sakit maag gaes,
karena disana makan teratur, makan 3 kali sehari. Hanya saja makannya diatur,
belumpi biasa habis nasiku baru disuruh meki berenti, terpaksa banyak nasiku
kusisa. Untungnya ndak diharuskan jeki habisi, dulu waktu saya ikut pramuka
kalau nasita ndak habis maka sisa makanan yang tersisa disuapi ke teman
lainnya.
Kegiatan baris-berbaris |
Kegiatan olahraga subuh |
Keesokkan harinya, kami mulai disibukkan dengan kegiatan baris-berbaris,
hadap kiri-kanan, serong kiri, belok kanan dan sebagainya. Tiap hari seperti
itu, setelah senam subuh (disebut senam subuh karena bukan pagi dilaksanakan).
Berbaris dilaksanakan sekitar sampai jam 10.00 dan setelah itu terima materi
sampai larut malam. Ini adalah “Penyiksaan kedua” 😆😅. Cobaannya nda bisa
tahan ngantuk, tidur hanya sekitar 3 jam sehari lalu terima materi. Tergantung
pematerinya juga sih kalau materinya assik2 dan disela-sela materi ada games
atau kuis kan kita lebih bersemangat, kalau pematerinya yang pembawaannya datar
saja nahhh ini yg bisa mengundang setan jambak..
Oyah materinya enak kok gaes.
Makanan kali kalu enak.. Iya saya seriusan, materinya seputar tentang
negara-negara gitu, bagaiman kita mencintai pancasila, menjaga kedaulatan NKRI,
say no to drugs dan pemberantasan korupsi. Nasional banget kan materinya, apa
coba kaitannya dengan pengelolaan uang rupiah di bank Indonesia?? Terkaitlah,
rupiah itu adalah simbol kedaulatan negara broh yang harus kita jaga. Apa sih,
bertanya baru menjawab sendiri.😛😜
Suansana terima materi dalam kelas |
Menjawab pertanyaan di pos pertama |
Hal yang paling seru adalah pada saat kegiatan caraka malam bisa dibilang
ini adalah “penyiksaan ketiga”. Deg-degannya ituloh. Caraka malam dilakukan
pada malam ke tiga. Berjalan sekitar 5km di tengah malam. Sebelum berjalan muka harus dilumuri dengan bedak2 lumpur (gak
tau namanya) dg tujuan agar ga ketahuan musuh. Dimulai sekitar pukul 21.00 tapi
karena nama sy di awali huruf Z jd dapat
giliran paling akhir. Sekitar hampir jam 00.00 dapatlah saya giliran itu, waktu
itu saya berjalan bersama seorang pcs dari kpw Gorontalo. Jalannya berdua
melewati hutan bambu, krn kondisinya yg sangat gelap maka jalannya pakai tali,
pegangan pada tali jangan sampai terlepas krn kalau terlepas konsekuensinya
nyasar hanya mendapat penerangan pada saat mendapat arah jalan. Awalnya saya
gak takut takut amat tp karena temanku ini yang kutemani jalan penakut bingitss
jadi saya ikut2an takut, tp tenang aja triknya selalu berdzikir sepanjang
jalan. Untuk menghindari agar tidak nyasa terdapat arah jalan yang harus
diikuti yang terletak di dekat setiap pos2 persinggahan. Pada saat jalan kita
diberikan selembar kertas yg berisikan berita yg harus di hapalkan. Berita itu
tdk boleh terbongkar di tengah jalan krn sifatnya rahasia, berita tersebut
hanya dapat disampaikan pada pos akhir (Pos 6). Setiap pos ada seorang pelatih
yg berjaga dan memberikan pertanyaan pada siswa yg telah sampai, kalau tdk bisa
menjawab pertanyaan tersebut maka tdk boleh melangakah ke pos selanjutnya atau
setidaknya push up. Banyak cerita dari teman yg mengikuti kegiatan ini ada yg
melihat genduruwo, pocong dan yg gaib2 lainnya, maklum aja karena jalannya di
daerah pemakaman yang gelap gulita. Kalau sy sendiri cmn mendegar suara2 aneh
tp g ngaruh tergantung dari iman seseorang saja. Ada satu pos yg tdk memiliki
pertanyaan tp digantikan dengan sebuah ember yang berisikan air dan belut. Pada
saat sampai di pos itu kita d suruh menyelupkan tangan kita pada ember tesebut,
geli-geli gimana gitu yah pegang belut. Kalau saya jangankan pegang belut makan
belut aja aku ogah. Hahaha jijik cuy.. Sampailah kita pada pos akhir tempat
menyampaiakan berita yg kita bawa, bermacam2 eksperisi setiap peserta yg tiba di
pos akhir ada yg sebelumnya lancar banget telah menghapalkan beritanya tp tiba2
lupa gegara deg2an di pos2 sebelumnya. Ada yg berhasil menyampaiakn beritanya tp
tdk sedikit jg yg gagal menyampaikan beritanya. Kalau aku sendiri alhamdulillah
bisa menyampaikan beritanya dlm kondisi sehat-sehat wal alfiat. hiks.. hiks..
Pada malam berikutnya kegiatan api semangat, kegiatan ini sangat sakral.
Kegiatan mengenang para pahlawan yg telah mendahului kita, mengenag bagaimana
perjuanagn para pahlawan kita. Mengenang bagamn perjuangan mereka untuk
mempertahankan kedaulatan NKRI. Kegiatan ini d laksanakan sekitar jam 00.00
harusnya jam 21.00 tp krn hujan makanya d undur. Kegiatannya berupa membakar
api unggun lalu semua peserta maju satu per satu nyium bendera sampil diiringi
lantunan nada lagu “gugur bunga” saya sendiri sempat berlinang air mata pada
saat nyium pusaka merah putih.
Goyang maumere pada malam keakraban |
Malam terakhir setelah api semangat, adalah malam keakraban. Disini saya hanya
bercerita tentang acara2 malam krn kalau siangnya kegiatannya itu2 saja baris-berbaris
dan terima materi dalam kelas. Malam terakhir malam ke akraban, malam
pelampiasan, malam balas dendam setelah beberapa hari tersiksa jiwa dan roh, tidur
hanya 2-3 jam, aktivitas pull tiap hari terima materi dlm keadaan ngantuk, baris-berbaris
di bawah terik matahari kadang juga kehujanan, keringat bercucuran, keringat
kering di badan, saatnya untuk party, berpesta ria.. heheh,banyak acara pada
malam ini setiap platon harus menampilkan performanya, menunjukkan kekompakan
masing-masing dengan yel-yel dan pertunjukan yang spekta. Kayak Indonesian Idol aja.. ckck
Tibalah pada tanggal 3 Maret 2018, hari terakhir pendidikan bela negara,
kami pulang ke asal masing2. Banyak hal yang saya dapat selama bela negara, saya
menemukan banyak teman dari berbagai suku
dan budayadan yang utama adalah disana kami betul-betul belajar memanfaatkan
waktu, makan diatur, tidur diatur, mandi diatur untung-untung kalau sempat
mandi. tapi dengan begitu kami bisa belajar hidup disiplin, belajar
memanfaatkan waktu dan ibadah tetap nomor satu. Selama mengikuti bela negara
untuk yang muslim ketika waktu shalat telah masuk maka semua kegiatan
dihentikan dan menyegerakan diri ke musollah untuk mendirikan shalat.
Sebenarnya tidak ada penyiksaan yang diatas hanya menakutnakuti saja supaya
kelihatan lucu. Hehe..
Kalau kamu dulu aktif ikut Pramuka semi-semi gitulah kegiatannya. Pokoknya
assik daahhh bela negaranya, saya sendiri aja masih ingin rasanya ikut kegiatan
tersebut, karena saya pancasila, NKRI harga mati.
NKRI Harga Mati |
Keren kak. Pengen juga kayak kakak
BalasHapus