Jumat, 24 Juli 2020

[Reviewer] Ekonomi dalam Kulit Kacang

Setiap hari kita pasti berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dengan melakukan setidaknya satu dari dua kegiatan ekonomi yang utama yaitu konsumsi dan produksi. Namun, tidak sedikit diantara kita mengetahui konsep dan dasar ilmu ekonomi. Nah, melalui buku ini masyarakat yang tidak belajar ekonomi secara formal dapat memahami konsep dasar mengenai ekonomi dan data-data penting yang terkait dengan ekonomi. Berikut review-nya:

Ekonomi dalam kulit kacang

Identitas Buku

Judul Buku                  : Ekonomi dalam Kulit Kacang

Penulis                        : Teuku Redha Vahlevi

Penerbit                       : PT. Elex Media Komputindo

Sampul                        : Soft Cover

Tebal Buku                 : xx + 451 Halaman

Tahun Terbit               : 2019

ISBN                           : 978-602-04-9131-8

Harga                          : Rp 124.800,- (Harga P. Jawa)


Sinopsis Ekonomi dalam Kulit Kacang

Mendengar kata “ekonomi” bukanlah istilah asing lagi bagi telinga kita. Kata ini sering muncul di berbagai media, baik itu elektronik maupun cetak. Di samping fakta bahwa sebagian orang enggan membicarakannya, sebagian yang lain membahasnya tanpa tahu konsep dasar mengenai ekonomi. Bahkan di beberapa diskusi, akibat tidak paham konsep dasar ekonomi, hasil akhirnya adalah gontok-gontokan yang berujung pada hengkangnya tali silatuhrahmi. Buku ini ditulis oleh anak milenial muda untuk menjawab permasalahan tersebut. Dia adalah seorang yang antusias terhadap makro ekonomi dan politik, Teuku Redha Vahlevi kelahiran Medan tahun 1992.

Buku ini membahas dan mengupas konsep-konsep dasar untuk memahami arti ekonomi yang dibagi menjadi 6 bagian sesuai dengan kaidah dasar pengumpulan dasar informasi, yaitu: “why (kenapa), what (apa), where (dimana), when (kapan), who (siapa) dan how (bagaimana)” atau sering dikenal dengan konsep 5W+1H.

Pada bab pertama dibahas mengenai alasan kenapa mesti mengasah ilmu ekonomi (why). Pada bagian ini terlihat seorang penjual bakso yang hidupnya luluh lantak sehingga anaknya pun terbebani akibat dari ketidaktahuan tentang perekonomian dunia.

Setelah mengetahui alasan kenapa mesti mengasah ekonomi lagi, selanjutnya pada bab kedua dibahas tentang apa sebenarnya ilmu ekonomi itu (what). Disini menguak definisi ilmu ekonomi yang selama ini begitu populer yakni, ilmu ekonomi adalah ilmu tentang segala sesuatu dan dapat digunakan untuk menganalisis hampir segala sesuatu. Buku ini memberikan makna mengenai ilmu ekonomi sebenarnya. Ilmu ekonomi tidak boleh dirumuskan berdasarkan metodeloginya secara teoritis saja, akan tetapi harus berada dalam term pada subject matters-nya. Subject matters-nya adalah tentang uang, pengangguran, bagaimana membuat pajak yang efisien dan berdampak baik pada pemerataan, bagaimana agar perdagangan internasional dapat menguntungkan pihak-pihak yang terlibat. Dalam bab ini juga membahas kegiatan utama ekonomi seperti konsumsi dan produksi yang tersisip juga sedikit pembahasan terkait kerja, upah, financial, public economics dan transfer sumber daya.

Selanjutnya pada bab ketiga dibahas tentang “pada sistem ekonomi mana saat ini kita berdiri (where)”. Disini dibahas tentang fakta sistem ekonomi seperti apa yang berlaku di Indonesia dan global, perbedaan kondisi pekerja pada dua abad silam dengan yang sekarang. Berdasarkan data akumulasi kapital terdapat perbedaan antara kapitalisme pada 200 tahun yang lalu dengan yang terjadi saat ini. Perbedaan tersebut mencakup institusi kapitalis, kelas pekerja dan kondisi pasar.

Setelah mengetahui sistem ekonomi apa yang berlaku, selanjutnya pada bab keempat (when) menjelaskan peristiwa-peristiwa bersejarah yang berpengaruh kuat terhadap perekonomian dunia, mulai dari revolusi agrikultur (sekitar 11.000 SM), munculnya kedatuan (sekitar 5.000 SM), munculnya sistem pencatatan pertama kali, pengaruh sistem administrasi gereja, revolusi industri, era keemasan kapitalis, hingga pada krisis ekonomi 1998 dan krisis finansial 2008. Pada bab ini juga membahas perjalanan pertumbuhan ekonomi sejak tahun 0 Masehi hingga saat ini.

Pada bab kelima membahas bagaimana ekonomi berjalan (how). Pembahasan tersebut dibagi menjadi tiga bagian: (1) output, pertumbuhan ekonomi dan krisis ekonomi; (2) kerja, pengangguran dan upah; terakhir (3) ketimpangan ekonomi dan kemiskinan. Pada bab ini, penulis menggunakan analogi kebun untuk menggambarkan sebuah perekonomian, alasannya sederhana, yakni ketika mendengar kata “kebun” lazimnya pembaca akan mengasosiakannya sebagai tempat yang sejuk, adem dan nyaman. Pada bagian pertama bab ini, dijelaskan tentang apa itu output dalam perekonomian, bagaimana output tersebut bertumbuh sehingga menghasilkan kesejahteraan  bagi seluruh individu di suatu negara serta bagaimana krisis ekonomi dapat terjadi. Pada bagian kedua dibahas tentang apa itu kerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi seorang pekerja, jam kerja dan hubungannya dengan produktivitas, bagaimana upah ditentukan, serta jenis, dampak dan solusi dari pengangguran. Bagian terakhir bab ini adalah tentang ketimpangan ekonomi terjadi. Menurut sumber historis, ketimpangan ekonomi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu sebelum manusia mengenal tulisan dan akan selalu ada jika terdapat “surplus” ekonomi. Selain itu, pada bagian ini juga membahas ketimpangan ekonomi yang berasal dari kesenjangan share pendapatan antara labor income dan capital income. Dari sub-sub ini juga membahas tentang kemiskinan serta dampak kemiskinan terhadap ekonomi, politik dan sosial. Tidak lupa juga, pada sub-sub yang terakhir ini juga membahas hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan ekonomi dan kemiskinan.

Setelah membahas bagaimana ekonomi berjalan, pada bab terakhir, keenam membahas tentang pelaku ekonomi (who). Pada bab ini membahas dimensi pelaku ekonomi dan beberapa organisasi penting dalam ekonomi pada tingkat nasional dan global.

Kelebihan Buku

  1. Berbasis ilmiah, buku ini menyampaikan maksudnya dengan gaya bahasa yang santai serta tidak terkesan “menggurui”
  2. Dilengkapi data-data dan contoh kasus yang kekinian sehingga memudahkan kita untuk semakin tanggap terhadap kondisi ekonomi baik domestik maupun global,
  3. Penyampaian informasi ekonomi sangat lengkap dengan konsep 5W+1H,
  4. Kagum dengan pemilihan judul bukunya, “Ekonomi dalam Kulit Kacang”. Pembaca tidak akan mengetahui maksud dari judul tersebut jika tidak membacanya sampai selesai,
  5. Walaupun bukunya yang lumayan tebal (451 halaman), pembaca tidak akan bosan untuk terus membacanya karena informasi didalamnya terorganisir dengan baik, mudah dipahami dan dapat dinikmati oleh semua kalangan,
  6. Bagi para peneliti atau mahasiswa tingkat akhir, banyak judul bisa diusulkan yang terinspirasi dari isi buku ini.

 Kelemahan Buku

  1. Tidak terdapat indeks (daftar istilah) untuk istilah-istilah asing yang belum dimengerti pembaca,
  2. Penyajian gambar didalamnya kurang menarik karena cetakannya masih hitam putih,
  3. Masih banyak kesalahan penulisan, pengetikan dan tanda baca,
  4. Dengan ketebalan 451 halaman, harusnya sampul buku ini menggunakan hard cover agar lebih awet dan diberikan seutas pita di sela halaman sebagai penanda batas baca.

 Kesimpulan
Setiap hari kita pasti berpartisipasi dalam ekonomi dengan melakukan setidaknya satu dari dua kegiatan ekonomi yang utama yaitu, konsumsi dan produksi. Oleh karena itu, buku ini pantas untuk dibaca bagi semua kalangan, baik itu mahasiswa, dosen, pejabat, politikus, sopir truk, ojek online, satpam, karyawan kantoran, ibu rumah tangga, buruh pabrik, pramusaji, pedagang kaki lima ataupun penjual mainan keliling.

Melalui buku ini, masyarakat yang tidak belajar ekonomi secara formal dapat memahami konsep dasar mengenai ekonomi dan data-data penting yang terkait dengan ekonomi. Selain itu, banyak informasi-informasi ekonomi didalamnya dari zaman baheula hingga zaman modern sekarang ini yang mudah dipahami karena disusun menggunakan bahasa yang terstruktur. Buku ini layak menjadi pegangan sebagai sumber referensi untuk menghindari persilatan lidah di antara pelaku ekonomi akibat ketidaktahuannya tentang teori dasar illmu ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar